IAIN merupakan perwujudan dari gagasan dan hasrat umat Islam
untuk mencetak kader pemimpin umat Islam bagi
keperluan perjuangan Bangsa Indonesia.
Menurut Peraturan Pemerintah No.2, tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Tinggi, institut atau perguruan tinggi merupakan bagian integral upaya
pendidikan nasional di mana pemerintah Indonesia melaksanakan program pengembangan sumber
daya manusia.
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu IAIN tertua di
Indonesia.Sejak berdiri
tahun 1960, bersama dengan IAIN Yogyakarta ditunjuk sebagai 'IAIN
Pembina' dan sebagai model bagi pengembangan IAIN-IAIN lain di Indonesia.
Karena terletak di ibu kota , IAIN Jakarta merupakan 'Jendela Islam' di
Indonesia dan simbol bagi kemajuan pembangunan nasional khusus di bidang pembangunan pendidikan
keagamaan. IAIN Jakarta kini tengah
mengembangkan diri ke arah lembaga pendidikan tinggi yang lebih baik, melalui
transformasi menjadi sebuah Universitas Islam Negeri di Indonesia.
IAIN Jakarta telah menghasilkan ribuan sarjana di bidang kajian agama, dan
telah berkiprah di berbagai sektor baik pemerintah maupun swasta. Dan terus berupaya menyiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan
atau menciptakan ilmu pengetahuan keagamaan dalam arti luas. IAIN Jakarta juga ingin
mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan Agama serta mengupayakan penggunaannya
untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan
nasional.
Tugas pokok IAIN antara lain adalah menyelenggaraan pendidikan dan pengajaran ilmu
pengetahuan agama Islam, penelitian dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan agama
Islam, pengabdian kepada masyarakat, pembinaan kemahasiswaan, pembinaan civitas akademika
dan hubungan dengan lingkungannya, pelaksanaan kerjasama dengan perguruan tinggi dan atau
lembaga-lembaga lain.
Dalam kerangka akademik
dikembangkan Pola Ilmiah Pokok (PIP) yang menjadi ciri utama atau
"identitas" dari Institut, adalah 'PEMBAHARUAN PEMIKIRAN DALAM
ISLAM".
Dengan PIP itu, kita ingin membuktikan bahwa agama bukanlah penghambat
kemajuan, tetapi sebaliknya agama justru mendorong dan memotivasi kemajuan,
bahkan lebih dari itu, agama memandu modernisasi.
Inti PIP "Pembaharuan Pemikiran dalam Islam" itu adalah tetap meyakini dan
mengamalkan Islam sebagai agama wahyu, namun di dalamnya juga terbentang amat luas daerah
yang harus difahami secara rasional menurut kaidah-kaidah keilmuan. Seperti diketahui,
dalam Islam ada "daerah wahyu", yang tidak boleh dipersoalkan lagi, dan "daerah akal"
di mana umatnya harus merentang panjangkan pemikiran untuk memahaminya. Kedua daerah itu
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain, daerah pertama merupakan pokok atau dasar bagi daerah kedua. Di daerah yang kedua itulah studi-studi pembaharuan pemikiran dalam Islam akan
dikembangkan melalui metodologi keilmuan.
Tokoh-tokoh yang pernah memimpin IAIN Jakarta adalah:Prof. R. H. A.
Soenarjo, SH (Rektor ), Prof. Dr. Mahmud Yunus (Dekan Fak. Tarbiyah ), Prof. H. Bustami A.
Gani( Dekan Fak. Adab ) dari 1960-1963, kemudian Prof. Drs. H. Soenardjo
(Rektor,1963-1969), Prof. H. Bustami A. Gani (Ketua Presidium,1969-1970), kemudian Prof.
H. M. Toha Yahya Oemar, MA -(Rektor,1970-1973),Prof. Dr. Harun Nasution
(Rektor,1973-1984), kemudian Drs. H. Ahmad Syadali (Rektor,1984-1992), Prof. Dr. M Quraish
Shihab, MA (Rektor,1992-1998), Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, SH. MA
(Pj.Rektor,April1998-September 1998 ), dan, sekarang Prof.Dr.Azyumardi Azra. ( 1998-2003).
Pengajar IAIN Jakarta saat ini berjumlah 398 dosen, terdiri dari dosen tetap dan
dosen tidak tetap. Dosen tetap terdiri dari 30 dosen bergelar professor, 32 associate
professor, 43 assistant professor, 160 dosen senior, 53 dosen madya, dan 22 dosen muda. Sebagian mereka bergelar doktor, bergelar master dan 150 bergelar S-1.
Pegawai Administrasi IAIN Jakarta berjumlah 305 orang yang bekerja di unit-unit Biro, Fakultas, dan lain-lain.
Saat ini IAIN Jakarta menyelenggarakan program S-1, S-2 dan S-3. Jumlah mahasiswa S-1
adalah 9.400 mahasiswa di 7 fakultas atau 22 jurusan. Jumlah mahasiswa S-2 dan S-3 saat ini
577 mahasiswa. Program S-2 dan S-3
ini menawarkan konsentrasi Studi Islam, Hukum Islam, Ekonomi Islam, Pemikiran Islam,
Tafsir-Hadits,
Sejarah dan Peradaban Islam, serta Islam dan Modernitas.
Kurikulum S1 yang digunakan IAIN Jakarta berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI nomor 383
tahun 1997, yang mencakup 144 SKS, terdiri dari 60 % kurikulum nasional dan 40 % kurikulum
lokal. Untuk program S-2 ada 38 SKS dan S-3 ada 40 SKS.
IAIN Jakarta saat ini memiliki 7 fakultas 22 jurusan. Fakultas Tarbiyah terdiri dari
jurusan Pendidikan Islam, Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Ilmu
Kependidikan Islam, dan Matematika. Fakultas Adab terdiri dari jurusan Bahasa
dan Sastra Arab, Bahasa dan Sastra Inggris, Sejarah dan Peradaban Islam, dan Tarjamah. Fakultas Ushuluddin terdiri
dari jurusan Perbandingan Agama, Aqidah dan Filsafat, Tafsir Hadits dan
Pemikiran Politik Islam. Fakultas
Syariah terdiri dari jurusan Perbandingan Mazhab dan Hukum, Al-Ahwal al-Syakhshiyyah,
Jinayah dan Siyasah(Pidana dan Politik), dan Mua'amalat ( Ekonomi ). Fakultas Dakwah
terdiri dari jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bimbingan dan Penyuluhan Islam,
Manajemen Dakwah, serta Pengembangan Masyarakat Islam.
Lembaga-lembaga yang ada di IAIN yaitu: Lembaga Penelitian, Lembaga Pengabdian kepada
Masyarakat, Pusat Komputer, Pusat Bahasa dan Budaya, Pusat Studi Wanita, Pusat Studi Lingkungan Hidup,
Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat, Pusat Pengembangan Sumber Daya Akademika, Pusat
Pengembangan Manajemen, Pusat Konsultasi dan Bantuan Hukum Islam. Unit-unit
penunjang di lingkungan IAIN Jakarta adalah Yayasan Syarif Hidayatullah Jakarta, Madrasah
Pembangunan, Klinik IAIN Syahid, Koperasi IAIN, Badan Urusan Peribadatan dan Dakwah (
BUPERDA ) Masjid Fathullah, dan ICNIS ( Intensive Course and Networking for Islamic
Studies )
.
|
 |